Cacar Air: Kenali Gejala dan Pencegahannya
Cacar Air: Kenali Gejala dan Pencegahannya-Cacar air atau varicella adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus varicella-zoster. Penyakit ini sering dialami oleh anak-anak, namun orang dewasa juga bisa terinfeksi, terutama mereka yang belum pernah menderita cacar air atau belum mendapatkan vaksin. Meskipun umumnya tidak berbahaya, cacar air dapat menyebabkan komplikasi serius pada kelompok tertentu, seperti bayi, orang dewasa, wanita hamil, dan mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah. Dalam artikel ini, kita akan membahas gejala cacar air, cara penularannya, serta langkah pencegahan yang dapat dilakukan.
Gejala Cacar Air
Gejala cacar air biasanya muncul 10 hingga 21 hari setelah seseorang terpapar virus, dan penyakit ini berlangsung sekitar 5 hingga 10 hari. Ciri khas dari cacar air adalah ruam kulit yang berkembang menjadi bintik-bintik berisi cairan. Namun, sebelum ruam muncul, biasanya penderita mengalami beberapa gejala awal yang mirip dengan flu. Berikut adalah tahapan gejala cacar air:
1. Gejala Awal (Prodromal Stage)
Pada tahap awal, gejala yang muncul sering kali menyerupai infeksi virus umum seperti flu atau pilek. Beberapa gejala awal cacar air meliputi:
- Demam ringan hingga sedang
- Sakit kepala
- Kelelahan dan merasa lemah
- Sakit tenggorokan
- Penurunan nafsu makan
2. Munculnya Ruam Khas Cacar Air
Setelah gejala awal, ruam yang khas mulai muncul, biasanya dimulai di area wajah, dada, atau punggung, lalu menyebar ke seluruh tubuh, termasuk kulit kepala, lengan, kaki, dan bahkan di dalam mulut atau tenggorokan. Ruam ini berkembang dalam beberapa tahap:
- Bintik-bintik merah kecil: Ruam dimulai sebagai bintik-bintik merah kecil yang terasa gatal.
- Lepuhan berisi cairan: Dalam beberapa jam, bintik-bintik ini berubah menjadi lepuhan atau vesikel yang berisi cairan.
- Kering dan mengeras: Lepuhan tersebut kemudian pecah, mengering, dan menjadi kerak atau keropeng. Tahap ini merupakan tanda bahwa infeksi mulai sembuh.
Perlu dicatat bahwa bintik-bintik baru bisa terus muncul selama beberapa hari, sehingga penderita sering kali memiliki ruam dalam berbagai tahap perkembangan secara bersamaan (bintik, lepuhan, dan kerak).
3. Gatal yang Intens
Gatal adalah salah satu gejala paling mengganggu pada cacar air. Lepuhan yang muncul sangat gatal, dan garukan bisa menyebabkan luka atau infeksi sekunder oleh bakteri, sehingga penting untuk menjaga kebersihan dan menghindari menggaruk.
4. Demam dan Nyeri
Pada beberapa kasus, demam dapat menjadi lebih tinggi setelah ruam muncul. Demam ini biasanya lebih tinggi pada orang dewasa dibandingkan anak-anak. Nyeri pada otot dan tubuh secara keseluruhan juga mungkin terjadi selama infeksi.
Penyebaran dan Penularan
Cacar air sangat menular, terutama pada fase awal sebelum bintik-bintik berubah menjadi kerak. Virus varicella-zoster menyebar melalui:
- Kontak langsung dengan cairan dari lepuhan cacar air.
- Percikan air liur atau lendir dari batuk atau bersin penderita.
- Kontak tidak langsung dengan permukaan atau benda yang terkontaminasi oleh virus (meskipun ini jarang).
Seseorang yang terinfeksi dapat menularkan virus mulai 1-2 hari sebelum ruam muncul hingga semua lepuhan berubah menjadi keropeng. Oleh karena itu, isolasi dari kontak dengan orang lain sangat penting selama masa penularan.
Komplikasi Cacar Air
Meskipun cacar air umumnya merupakan penyakit ringan, komplikasi serius dapat terjadi, terutama pada bayi, wanita hamil, orang dewasa, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah. Beberapa komplikasi yang dapat terjadi meliputi:
- Infeksi bakteri sekunder pada kulit akibat garukan pada lepuhan.
- Pneumonia (infeksi paru-paru).
- Peradangan otak (ensefalitis).
- Sindrom Reye, yang merupakan komplikasi langka namun serius, terutama jika penderita cacar air diberikan aspirin.
Orang yang pernah terinfeksi virus varicella-zoster juga berisiko mengalami herpes zoster (cacar ular) di masa depan. Virus ini tetap berada dalam tubuh dan bisa aktif kembali, terutama pada orang lanjut usia atau mereka dengan sistem kekebalan yang lemah.
Pencegahan Cacar Air
Salah satu cara paling efektif untuk mencegah cacar air adalah dengan vaksinasi. Vaksin varicella direkomendasikan untuk anak-anak, remaja, dan orang dewasa yang belum pernah terkena cacar air. Vaksin ini sangat efektif dalam mencegah infeksi, dan jika seseorang yang divaksinasi masih terkena cacar air, gejalanya biasanya jauh lebih ringan.
Berikut beberapa langkah pencegahan lainnya:
1. Vaksinasi
Vaksin cacar air sangat dianjurkan untuk anak-anak yang belum terkena cacar air. Vaksinasi biasanya diberikan dalam dua dosis:
- Dosis pertama diberikan pada usia 12-15 bulan.
- Dosis kedua pada usia 4-6 tahun.
Orang dewasa yang belum pernah terkena cacar air atau belum divaksinasi juga dapat mendapatkan vaksin varicella untuk melindungi diri dari infeksi.
2. Hindari Kontak dengan Penderita Cacar Air
Orang yang sedang mengalami cacar air sebaiknya diisolasi dari orang lain, terutama dari mereka yang rentan seperti bayi, wanita hamil, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah, hingga semua bintik-bintik pada kulitnya mengeras dan tidak ada lepuhan baru.
3. Kebersihan dan Sanitasi
Menjaga kebersihan diri dan lingkungan, termasuk mencuci tangan secara rutin, dapat membantu mengurangi risiko penyebaran virus. Selain itu, hindari menyentuh wajah setelah bersentuhan dengan penderita cacar air.
4. Hindari Aspirin
Penderita cacar air, terutama anak-anak, harus menghindari penggunaan aspirin karena dapat meningkatkan risiko terjadinya sindrom Reye, yang merupakan komplikasi serius.
Pengobatan dan Perawatan di Rumah
Sebagian besar kasus cacar air dapat ditangani di rumah dengan perawatan yang tepat. Berikut beberapa langkah perawatan untuk mengurangi gejala dan mempercepat penyembuhan:
1. Istirahat yang Cukup
Penderita cacar air sebaiknya beristirahat cukup untuk membantu sistem kekebalan tubuh melawan virus.
2. Minum Banyak Cairan
Dehidrasi bisa menjadi masalah selama demam. Pastikan penderita cacar air mendapatkan cukup cairan, terutama air putih.
3. Mengatasi Gatal
Untuk mengurangi gatal, Anda bisa menggunakan lotion kalamin atau mandi dengan air hangat yang dicampur oatmeal koloid. Hindari menggaruk lepuhan untuk mencegah infeksi kulit sekunder.
4. Konsumsi Obat Penurun Demam
Parasetamol bisa digunakan untuk menurunkan demam. Hindari penggunaan aspirin karena berisiko menyebabkan komplikasi serius pada penderita cacar air.
5. Konsultasi ke Dokter
Jika muncul gejala komplikasi seperti kesulitan bernapas, demam tinggi yang tak kunjung turun, atau bengkak pada area tubuh tertentu, segera konsultasikan ke dokter. Penderita cacar air yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah mungkin memerlukan perawatan khusus, seperti antivirus.
Baca Juga : Penyebab Demam Berdarah Dengue: Penyakit yang Perlu Diwaspadai
Kesimpulan
Cacar air adalah penyakit menular yang umum terjadi, terutama pada anak-anak. Meskipun biasanya ringan, cacar air bisa menyebabkan komplikasi serius pada beberapa orang. Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejala dan mengambil langkah-langkah pencegahan seperti vaksinasi, menjaga kebersihan, serta menghindari kontak dengan penderita. Dengan perawatan yang tepat, kebanyakan kasus cacar air akan sembuh tanpa komplikasi. Namun, jika Anda atau anggota keluarga mengalami gejala cacar air yang berat, segeralah mencari bantuan medis.