Penyebab Kanker Payudara dan Faktor Risikonya
Penyebab Kanker Payudara dan Faktor Risikonya-Kanker payudara adalah salah satu jenis kanker yang paling umum dialami oleh wanita di seluruh dunia. Meskipun sebagian kecil kasus kanker payudara juga dapat terjadi pada pria, prevalensi pada wanita jauh lebih tinggi. Penyebab pasti kanker payudara belum sepenuhnya diketahui, namun sejumlah faktor risiko telah diidentifikasi yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya penyakit ini.
Artikel ini akan menjelaskan beberapa faktor penyebab dan risiko yang dapat mempengaruhi perkembangan kanker payudara.
1. Faktor Genetik dan Mutasi Gen
Salah satu penyebab utama kanker payudara yang telah diketahui adalah adanya mutasi genetik, terutama pada gen BRCA1 dan BRCA2. Wanita yang mewarisi mutasi pada salah satu gen ini memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan kanker payudara dan ovarium dibandingkan dengan populasi umum.
- Riwayat keluarga dengan kanker payudara: Jika Anda memiliki anggota keluarga dekat (ibu, saudara perempuan, atau anak perempuan) yang pernah menderita kanker payudara, risiko Anda juga meningkat. Mutasi genetik dapat diwariskan, sehingga skrining genetik bisa membantu mendeteksi adanya mutasi gen yang terkait dengan peningkatan risiko.
- Skrining genetik: Wanita dengan riwayat keluarga kanker payudara dapat melakukan tes genetik untuk mengetahui apakah mereka membawa mutasi BRCA1 atau BRCA2. Bagi mereka yang positif, langkah pencegahan seperti pengawasan ketat atau pembedahan pencegahan bisa dilakukan untuk mengurangi risiko.
2. Usia
Risiko terkena kanker payudara meningkat seiring bertambahnya usia. Sebagian besar kasus kanker payudara terjadi pada wanita di atas usia 50 tahun, terutama setelah memasuki masa menopause. Meski begitu, kanker payudara juga dapat menyerang wanita yang lebih muda, meskipun kemungkinannya lebih kecil.
3. Riwayat Kanker Payudara atau Penyakit Payudara
Wanita yang pernah mengalami kanker payudara pada satu payudara memiliki risiko lebih besar untuk terkena kanker payudara pada payudara lainnya. Selain itu, beberapa jenis penyakit payudara non-kanker, seperti hiperplasia atipikal atau carcinoma in situ, juga dapat meningkatkan risiko kanker payudara di masa mendatang.
4. Faktor Hormon (Paparan Estrogen)
Paparan hormon estrogen yang berkepanjangan dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Beberapa kondisi yang dapat memengaruhi paparan hormon ini antara lain:
- Menstruasi dini atau menopause terlambat: Wanita yang mulai menstruasi sebelum usia 12 tahun atau mengalami menopause setelah usia 55 tahun memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara karena periode paparan estrogen yang lebih panjang.
- Kehamilan pertama setelah usia 30 tahun atau tidak pernah hamil: Wanita yang melahirkan anak pertama mereka setelah usia 30 tahun atau tidak pernah hamil juga memiliki peningkatan risiko kanker payudara. Hal ini mungkin disebabkan oleh perubahan hormonal yang terjadi selama kehamilan.
- Penggunaan terapi hormon pascamenopause (HRT): Wanita yang menggunakan terapi penggantian hormon (HRT) kombinasi yang mengandung estrogen dan progesteron selama beberapa tahun setelah menopause berisiko lebih tinggi terkena kanker payudara.
5. Obesitas
Kelebihan berat badan, terutama setelah menopause, dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Lemak tubuh menghasilkan estrogen tambahan, dan tingkat estrogen yang lebih tinggi ini dapat memengaruhi pertumbuhan sel-sel abnormal di jaringan payudara. Wanita yang memiliki indeks massa tubuh (BMI) tinggi juga memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara.
6. Konsumsi Alkohol
Penelitian menunjukkan bahwa wanita yang mengonsumsi alkohol, terutama dalam jumlah besar, memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara dibandingkan mereka yang tidak minum alkohol. Semakin banyak konsumsi alkohol, semakin tinggi risiko terkena kanker.
7. Paparan Radiasi
Paparan radiasi pada area dada atau payudara, terutama pada usia muda, dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Misalnya, wanita yang pernah menjalani terapi radiasi untuk mengobati jenis kanker lain (seperti limfoma Hodgkin) berisiko lebih tinggi mengalami kanker payudara di kemudian hari.
8. Kurangnya Aktivitas Fisik
Gaya hidup yang tidak aktif atau kurang bergerak dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Wanita yang tidak melakukan aktivitas fisik secara teratur lebih cenderung mengalami obesitas, yang kemudian dapat memengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh dan meningkatkan risiko kanker payudara.
Olahraga teratur, seperti berjalan kaki, berlari, atau bersepeda, dapat membantu menjaga berat badan sehat dan menurunkan risiko kanker.
9. Diet Tidak Sehat
Pola makan tinggi lemak jenuh, gula, dan makanan olahan dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Diet yang kaya akan buah, sayuran, biji-bijian, dan protein nabati telah terbukti memiliki efek perlindungan terhadap beberapa jenis kanker, termasuk kanker payudara.
10. Penggunaan Kontrasepsi Oral
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pil kontrasepsi yang mengandung kombinasi estrogen dan progesteron dapat sedikit meningkatkan risiko kanker payudara, terutama jika digunakan untuk jangka waktu yang lama. Namun, risiko ini biasanya berkurang setelah beberapa tahun berhenti menggunakan pil tersebut.
11. Riwayat Kesehatan Reproduksi
Faktor-faktor reproduksi juga dapat mempengaruhi risiko kanker payudara:
- Menyusui: Wanita yang menyusui anak-anak mereka, terutama selama lebih dari satu tahun, memiliki risiko lebih rendah terkena kanker payudara. Hal ini mungkin disebabkan oleh penurunan paparan hormon estrogen selama menyusui.
- Kehamilan penuh: Kehamilan yang berhasil mencapai term (usia kandungan 37 minggu ke atas) diketahui memiliki efek perlindungan terhadap kanker payudara. Sebaliknya, wanita yang tidak pernah hamil atau yang mengalami kehamilan penuh lebih sedikit memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker.
12. Paparan Bahan Kimia
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa paparan terhadap zat kimia tertentu, seperti pestisida, bahan kimia di lingkungan, dan bahan kimia dalam produk perawatan tubuh, dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Namun, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memahami hubungan ini dengan lebih baik.
Kesimpulan
Kanker payudara disebabkan oleh kombinasi faktor genetik, hormonal, gaya hidup, dan lingkungan. Meskipun beberapa faktor risiko, seperti usia dan riwayat keluarga, tidak dapat diubah, ada banyak langkah yang bisa diambil untuk mengurangi risiko, seperti menjaga berat badan yang sehat, melakukan aktivitas fisik secara teratur, menghindari konsumsi alkohol berlebihan, dan menjalani pola makan sehat.
Baca Juga : Penyebab Kanker Rahim dan Faktor Risikonya
Wanita juga harus menyadari riwayat kesehatan keluarga mereka dan mempertimbangkan untuk melakukan tes genetik jika ada anggota keluarga yang memiliki mutasi gen BRCA1 atau BRCA2. Deteksi dini melalui mammografi dan pemeriksaan payudara secara rutin adalah kunci untuk menangani kanker payudara secara efektif.
Jika Anda mengalami perubahan pada payudara, seperti benjolan, perubahan bentuk atau ukuran, atau keluarnya cairan dari puting, segera konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.